1. Hewan
Berbicara di Akhir Zaman
Maha
Suci Allah yang telah membuat segala sesuatunya berbicara sesuai dengan yang Ia
kehendaki. Termasuk dari tanda-tanda kekuasaan-Nya adalah ketika terjadi hari kiamat
akan muncul hewan melata yang akan berbicara kepada manusia sebagaimana yang
tercantum dalam Al-Qur’an, surah An-Naml ayat 82,
“Dan
apabila perkataan Telah jatuh atas mereka, kami keluarkan sejenis binatang
melata dari bumi yang akan mengatakan kepada mereka, bahwa Sesungguhnya manusia
dahulu tidak yakin kepada ayat-ayat Kami”.
Mufassir
Negeri Syam, Abul Fida’ Ibnu Katsir Ad-Dimasyqiy berkomentar tentang ayat di
atas, “Hewan ini akan keluar diakhir zaman ketika rusaknya manusia, dan mulai
meninggalkan perintah-perintah Allah, dan ketika mereka telah mengganti agama
Allah. Maka Allah mengeluarkan ke hadapan mereka hewan bumi. Konon kabarnya,
dari Makkah, atau yang lainnya sebagaimana akan datang perinciannya. Hewan ini
akan berbicara dengan manusia tentang hal itu”. [Lihat
Tafsir Ibnu Katsir (3/498)]
Hewan
aneh yang berbicara ini akan keluar di akhir zaman sebagai tanda akan datangnya
kiamat dalam waktu yang dekat. Nabi -Shallallahu ‘alaihi wa sallam- bersabda,
“Sesungguhnya
tak akan tegak hari kiamat, sehingga kalian akan melihat sebelumnya 10
tanda-tanda kiamat: Gempa di Timur, gempa di barat, gempa di Jazirah Arab,
Asap, Dajjal, hewan bumi, Ya’juj & Ma’juj, terbitnya matahari dari arah
barat, dan api yang keluar dari jurang Aden, akan menggiring manusia”.
[HR.
Muslim dalam Shohih-nya (2901), Abu Dawud dalam Sunan-nya (4311), At-Tirmidziy
dalam Sunan-nya (2183), dan Ibnu Majah dalam Sunan-nya (4041)]
2.
Pohon Kurma yang Menangis
Adanya
pohon kurma yang menangis ini terjadi di zaman Rasulullah -Shollallahu ‘alaihi
wasallam- , mengapa sampai pohon ini menangis? Kisahnya, Jabir bin
Abdillah-radhiyallahu ‘anhu- bertutur,
“Jabir
bin Abdillah -radhiyallahu ‘anhu- berkata: “Adalah dahulu Rasulullah
-Shollallahu ‘alaihi wasallam- berdiri (berkhutbah) di atas sebatang kurma,
maka tatkala diletakkan mimbar baginya, kami mendengar sebuah suara seperti
suara unta dari pohon kurma tersebut hingga Rasulullah -Shollallahu ‘alaihi
wasallam- turun kemudian beliau meletakkan tangannya di atas batang pohon kurma
tersebut” .
[HR.Al-Bukhariy
dalam Shohih-nya (876)]
Ibnu Umar-radhiyallahu
‘anhu- berkata,
“Dulu
Nabi -Shallallahu ‘alaihi wa sallam- berkhuthbah pada batang kurma. Tatkala
beliau telah membuat mimbar, maka beliau berpindah ke mimbar itu. Batang korma
itu pun merintih. Maka Nabi -Shollallahu ‘alaihi wasallam- mendatanginya sambil
mengeluskan tangannya pada batang korma itu (untuk menenangkannya)”.
[HR.
Al-Bukhoriy dalam Shohih-nya (3390), dan At-Tirmidziy dalam Sunan-nya (505)]
3.
Untaian Salam Batu Aneh
Mungkin
kalau seekor burung yang pandai mengucapkan salam adalah perkara yang sering
kita jumpai. Tapi bagaimana jika sebuah batu yang mengucapkan salam. Sebagai
seorang hamba Allah yang mengimani Rasul-Nya, tentunya dia akan membenarkan
seluruh apa yang disampaikan oleh Rasul-Nya, seperti pemberitahuan beliau
kepada para sahabatnya bahwa ada sebuah batu di Mekah yang pernah mengucapkan
salam kepada beliau sebagaimana dalam sabdanya,
Dari
Jabir bin Samurah dia berkata, Rasulullah -Shollallahu ‘alaihi wasallam-
bersabda, “Sesungguhnya aku mengetahui sebuah batu di Mekah yang mengucapkan
salam kepadaku sebelum aku diutus, sesungguhnya aku mengetahuinya sekarang”. [HR.Muslim dalam Shohih-nya (1782)]
4.
Pengaduan Seekor Unta
Manusia
adalah makhluk yang memiliki perasaan. Dari perasaan itu timbullah rasa cinta
dan kasih sayang di antara mereka. Akan tetapi ketahuilah, bukan hanya manusia
saja yang memiliki perasaan, bahkan hewan pun memilikinya. Oleh karena itu
sangat disesalkan jika ada manusia yang tidak memiliki perasaan yang membuat
dirinya lebih rendah daripada hewan. Pernah ada seekor unta yang mengadu kepada
Rasulullah -Shollallahu ‘alaihi wasallam- mengungkapkan
perasaannya.
Abdullah
bin Ja’far-radhiyallahu ‘anhu- berkata, “Pada suatu hari Rasulullah
-Shallallahu ‘alaihi wasallam- pernah memboncengku dibelakangnya, kemudian
beliau membisikkan tentang sesuatu yang tidak akan kuceritakan kepada seseorang
di antara manusia. Sesuatu yang paling beliau senangi untuk dijadikan pelindung
untuk buang hajatnya adalah gundukan tanah atau kumpulan batang kurma. lalu
beliau masuk kedalam kebun laki-laki Anshar. Tiba tiba ada seekor unta.
Tatkala
Nabi -Shallallahu ‘alaihi wasallam- melihatnya, maka onta itu merintih dan
bercucuran air matanya. Lalu Nabi -Shallallahu ‘alaihi wasallam- mendatanginya
seraya mengusap dari perutnya sampai ke punuknya dan tulang telinganya, maka
tenanglah unta itu. Kemudian beliau bersabda, “Siapakah pemilik onta ini, Onta
ini milik siapa?” Lalu datanglah seorang pemuda Anshar seraya berkata, “Unta itu
milikku, wahai Rasulullah”.
Maka
Nabi -Shallallahu ‘alaihi wasallam- bersabda,
“Tidakkah
engkau bertakwa kepada Allah dalam binatang ini, yang telah dijadikan sebagai
milikmu oleh Allah, karena ia (binatang ini) telah mengadu kepadaku bahwa
engkau telah membuatnya letih dan lapar”.
[HR.
Abu Dawud dalam As-Sunan (1/400), Al-Hakim dalam Al-Mustadrak (2/99-100), Ahmad
dalam Al-Musnad (1/204-205), Abu Ya’la dalam Al-Musnad (3/8/1), Al-Baihaqiy
dalam Ad-Dala’il (6/26), dan Ibnu Asakir dalam Tarikh Dimasyqa (9/28/1). Lihat
Ash-Shahihah (20)]
5.
Kesaksian Kambing Panggang
Kalau
binatang yang masih hidup bisa berbicara adalah perkara yang ajaib, maka
tentunya lebih ajaib lagi kalau ada seekor kambing panggang yang berbicara. Ini
memang aneh, akan tetapi nyata. Kisah kambing panggang yang berbicara ini
terdapat dalam hadits berikut:
Abu
Hurairah-radhiyallahu ‘anhu- berkata,
“Rasulullah
-Shollallahu ‘alaihi wasallam- menerima hadiah, dan tak mau makan shodaqoh.
Maka ada seorang wanita Yahudi di Khoibar yang menghadiahkan kepada beliau
kambing panggang yang telah diberi racun. Lalu Rasulullah -Shallallahu ‘alaihi
wa sallam- pun memakan sebagian kambing itu, dan kaum (sahabat) juga makan.
Maka
Nabi -Shallallahu ‘alaihi wa sallam- bersabda, “Angkatlah tangan kalian, karena
kambing panggang ini mengabarkan kepadaku bahwa dia beracun”. Lalu meninggallah
Bisyr bin Al-Baro’ bin MA’rur Al-Anshoriy. Maka Nabi -Shallallahu ‘alaihi wa
sallam- mengirim (utusan membawa surat), “Apa yang mendorongmu untuk melakukan
hal itu?” Wanita itu menjawab, “Jika engkau adalah seorang nabi, maka apa yang
aku telah lakukan tak akan membahayakan dirimu. Jika engkau adalah seorang
raja, maka aku telah melepaskan manusia darimu”.
Kemudian
Rasulullah -Shallallahu ‘alaihi wa sallam- memerintahkan untuk membunuh wanita
itu, maka ia pun dibunuh. Nabi -Shallallahu ‘alaihi wa sallam- bersabda ketika
beliau sakit yang menyebabkan kematian beliau,”Senantiasa aku merasakan sakit
akibat makanan yang telah aku makan ketika di Khoibar. Inilah saatnya urat nadi
leherku terputus”.
[HR.
Abu Dawud dalam Sunan-nya (4512). Di-shohih-kan Al-Albaniy dalam Shohih Sunan
Abi Dawud (hal.813), dengan tahqiq Masyhur Hasan Salman]
6. Batu
yang Berbicara
Setelah
kita mengetahu adanya batu yang mengucapkan salam, maka keajaiban selanjutnya
adalah adanya batu yang berbicara di akhir zaman.
Jika
kita pikirkan, maka terasa aneh, tapi demikianlah seorang muslim harus
mengimani seluruh berita yang disampaikan oleh Rasulullah -Shollallahu ‘alaihi
wasallam-, baik yang masuk akal, atau tidak.
Karena
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam- tidaklah pernah
berbicara sesuai hawa nafsunya, bahkan beliau berbicara sesuai tuntunan wahyu
dari Allah Yang Mengetahui segala perkara ghaib.
Rasulullah
-Shallallahu ‘alaihi wa sallam- bersabda,
“Kalian
akan memerangi orang-orang Yahudi sehingga seorang diantara mereka bersembunyi
di balik batu. Maka batu itu berkata, “Wahai hamba Allah, Inilah si Yahudi di
belakangku, maka bunuhlah ia”.
[HR.
Al-Bukhoriy dalam Shohih-nya (2767), dan Muslim dalam Shohih-nya (2922)]
Al-Hafizh
Ibnu Hajar-rahimahullah- berkata, “Dalam hadits ini terdapat tanda-tanda
dekatnya hari kiamat, berupa berbicaranya benda-benda mati, pohon, dan batu.
Lahiriahnya hadits ini (menunjukkan) bahwa benda-benda itu berbicara secara
hakikat”.[Lihat Fathul Bari (6/610)]
7.
Semut Memberi Komando
Mungkin
kita pernah mendengar cerita fiktif tentang hewan-hewan yang berbicara dengan
hewan yang lain. Semua itu hanyalah cerita fiktif belaka alias omong kosong.
Tapi ketahuilah wahai para pembaca, sesungguhnya adanya hewan yang berbicara
kepada hewan yang lain, bahkan memberi komando, layaknya seorang komandan
pasukan yang memberikan perintah. Hewan yang memberi komando tersebut adalah
semut. Kisah ini sebagaimana yang dijelaskan oleh Al-Qur’an,
“Dan
Sulaiman Telah mewarisi Daud, dan dia berkata: “Hai manusia, kami Telah diberi
pengertian tentang suara burung dan kami diberi segala sesuatu. Sesungguhnya
(semua) Ini benar-benar suatu kurnia yang nyata”.Dan dihimpunkan untuk Sulaiman
tentaranya dari jin, manusia dan burung lalu mereka itu diatur dengan tertib
(dalam barisan).
Hingga
apabila mereka sampai di lembah semut, berkatalah seekor semut: Hai
semut-semut, masuklah ke dalam sarang-sarangmu, agar kamu tidak diinjak oleh
Sulaiman dan tentaranya, sedangkan mereka tidak menyadari.Maka dia (Sulaiman)
tersenyum dengan tertawa Karena (mendengar) perkataan semut itu. dan dia
berdoa: “Ya Tuhanku berilah Aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat mu yang
Telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakku dan untuk
mengerjakan amal saleh yang Engkau ridhai; dan masukkanlah Aku dengan rahmat-Mu
ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang saleh”.
(QS.An-Naml:
16-19)
NB : Inilah beberapa
perkara yang lebih layak dijadikan “Tujuh Keajaiban Dunia” Versi Al-Quran dan
hadist yang menghebohkan, dan mencengangkan seluruh manusia.
Orang-orang
beriman telah lama meyakini dan mengimani perkara-perkara ini sejak zaman Nabi
-Shallallahu ‘alaihi wa sallam- sampai sekarang. Namun memang kebanyakan
manusia tidak mengetahui perkara-perkara itu.
Oleh
karena itu, kami mengangkat hal itu untuk mengingatkan kembali dan menanamkan
aqidah yang kokoh di hati kaum muslimin.
Sumber : tidak diketahui
No comments:
Post a Comment