Kisah
Tabut itu berawal lebih dari 3000 tahun yang lalu. Seseorang memimpin 2 juta
orang ke Gurun Sinai. Ia butuh campur tangan Illahi
dalam skala yang luar biasa dan ia akan mendapatkannya. Orang itu adalah
Moses/Musa a.s yang memimpin kaumnya keluar dari perbudakan di Mesir. Tiga
bulan mengembara setelah mukjizat terbelahnya laut merah, Ia membawa orang
Israel ke Gunung Sinai. Tuhan akan melimpahkan hadiah yang belum pernah ada
bagi umat manusia.
Dari ratusan
hukum yang ada di dalam Perjanjian Lama semuanya seolah diturunkan dari suatu
tempat. Tapi tidak dengan 10 hukum besar yang dibawa Musa turun dari Gunung
Sinai ini. Ada sepuluh perintah Allah yang diturunkan kepada Musa di Gunung
Sinai, dan perintah-perintah itu tertulis pada dua loh batu.
Musa juga
membuat tempat/wadah yang digunakan untuk menyimpan sepuluh perintah Allah yang
disampaikan kepadanya di Gunung Sinai ,yaitu apa yang kita sebut sebagai Tabut
Perjanjian. Tabut itu dibuat sangat spesifik, berwujud peti kayu dengan panjang
1,2 meter, lebar 61 cm, dan tinggi 61 cm. Terbuat dari kayu keras yang disebut
akasia, bagian luar dan dalamnya disepuh dengan emas murni.
Di
sudut-sudut tabut harus ada 4 cincin emas, dimana kayu pengusung yang juga disepuh
dengan emas dapat dimasukkan untuk membawa Tabut tersebut. Tutupnya yang juga
disebut sebagai "tumpuan kaki tuhan" harus juga terbuat dari emas
murni, dimana Patung Mailakat bersayap emas (kerubim) juga diletakkan di
ujung-ujung atasnya dan saling berhadapan.
Tabut itu
berfungsi sebagai sambungan langsung bagi Musa pada Tuhan. Akan muncul awan
cerah diatas tutup emas di antara kerubim itu saat Tuhan ingin menyampaikan
sesuatu pada hamba-Nya. Tuhan memerintahkan hanya pendeta dari suku Lewi yang
bisa membawanya. Berat tabut itu mungkin beberapa ratus pon, tapi menurut
legenda ia bisa terangkat sendiri walaupun tidak ada seorangpun yang
mengangkatnya.
Tidak ada
seorangpun, bahkan pendeta Lewi yang boleh menatapnya. Jadi, mereka selalu
menutupinya dengan kain biru dan kulit binatang. Sejak awal, tabut itu sudah
menampakkan sisi berbahaya. Beberapa hari kemudian, dua keponakan Musa mencoba
memberikan persembahan kepada Tabut itu dan keduanya langsung mati terbakar.
Menurut
legenda, kerubim itu memercik tanpa henti, menghanguskan orang dan benda yang
menyentuhnya. Tabut itu mendampingi Kaum Israel 40 tahun lama-nya selama mereka
mengembara dan berperang. Bersama tabut itu, orang Israel mampu menaklukkan
tanah yang dijanjikan. Benda ini mengandung kekuatan dan kepentingan yang tak
terbayangkan.
Menurut
cerita dalam Alkitab Yahudi, tabut itu dibawa di depan pasukan dalam setiap
pertempuran, tiap pertempuran selama penaklukkan orang Israel akan tanah
Kanaan. Ia terus menerus dibawa dalam perang agar musuh dapat terkalahkan dan
Tabut itu akan selalu berada di garis depan. Ada catatan luar biasa bahwa tabut
itu terangkat dari tanah dan terbang menuju kearah musuh sambil mengeluarkan
suara-suara erangan.
Satu
orang malang bernama Uza, hanya berniat menstabilkan Tabut tersebut saat tampak
goyah sewaktu diangkat oleh para pendeta Lewi, dan ia langsung mati terbakar. Sesudahnya,
Musa memerintahkan agar dibuatkan kemah/tenda untuk meletakkan Tabut itu. Bukan
untuk melindunginya dari orang, tapi justru sebaliknya.
Kemenangan
militer pertama dan paling terkenal dari tabut itu yaitu runtuhnya tembok kota
Yerikho/Jericho. Pendeta Lewi yang bertugas membawa Tabut, mengangkutnya
mengitari kota bertembok itu sekali sehari selama 6 hari. Di hari ke-7, mereka
berkeliling 7 kali dan menyuruh meniup sengkala. Seketika itu juga tembok kota
itu pun runtuh.
300 tahun
kemudian, Tabut itu meninggalkan orang Israel dan dampaknya sangat buruk bagi
mereka. Saat pendeta tinggi mengabaikan kewajiban kurban mereka , Tabut itu tak
melindungi mereka dalam perang melawan orang Filistin. 30 ribu orang tewas dan
orang Filistin mengambil tabut itu. Namun, tujuh bulan kemudian orang Filistin
mengembalikannya. Wabah borok dan tikus merebak akibat Tabut itu.
Akhirnya,
di bawah King David (Daud a.s), orang Israel bisa mengalahkan orang Filistin,
lalu memenangkan pertahanan terakhir dari pihak lawan. Kemudian, Kota Yerusalem
yang dijadikan ibukota. Tuhan menyuruh Daud mendirikan Bait Suci untuk
menempatkan tabut tersebut, tapi puteranya Salomo/Sulaiman a.s yang membangunnya.
Karena kasus itu, Gunung Moria menjadi "titik tertinggi" di dalam
kota tersebut.
Visi
Salomo untuk Bait itu tak seperti yang pernah dilihat orang. Hanya kayu cedar
dan batu terbaik yang dipakai untuk membuatnya, dan titik tertingginya
menjulang hingga 20 lantai. Salomo berhutang besar untuk membangunnya,
karenanya ia harus memberikan 20 desa terdepan untuk kerajaan tetangga. Setelah
memeriksa masih berisi dua buah batu sepuluh perintah Allah yang tersimpan
didalam Tabut, Salomo lalu menempatkannya di tengah-tengah Bait Suci Mahakudus.
Hanya pendeta tinggi saja yang bisa mendekati dan memasuki ruang penyimpanan
tersebut, itupun mereka harus masuk dengan menggunakan pakaian khusus sambil
membakar dupa.
Lalu,
bagaimana benda penting yang berisi kehadiran Allah bisa lenyap begitu saja?
Sekarang, dimanakah tabut itu berada?
Sumber : tidak diketahui
No comments:
Post a Comment