Al-Qur’an ditandai oleh suatu fenomena unik
yang tidak pernah ditemukan dalam buku karangan manusia manapun. Setiap unsur
Qur’an terdiri atas
komposisi matematika, unsur-unsur tersebut meliputi : surah, ayat, kata, banyaknya huruf-huruf tertentu,
banyaknya kata dari urutan yang sama, nomor dan variasi tentang nama Tuhan,
ejaan yang unik dari kata-kata tertentu, ketiadaan atau perubahan yang
disengaja dari surat tertentu di dalam kata-kata tertentu, dan banyak lagi
unsur-unsur Qur’an di samping isinya.
Untuk
pertama kali dan terakhir di dalam sejarah, dimana kita mempunyai suatu kitab
yang berisi firman-firman Allah
yang diturunkan lewat malaikat Jibril (ruhul kuddus). Untuk nabi yang ummi (buta huruf) untuk bukan hanya umat Yahudi
sebagaimana Nabi Isa AS,
melainkan untuk seluruh umat manusia. Kebutahurufan Nabi Muhammad otomatis
menjawab tuduhan bahwa Nabi Muhammad adalah mengarang-ngarang
cerita. Suatu komposisi
matematika melebihi kemampuan manusia super sekalipun.
Pada
Al-Qur’an itu sendiri, persandian matematika
Qur’an terbentang
dari yang sangat sederhana, hingga yang sangat kompleks. Fakta yang sederhana,
kita dapat memastikan tanpa menggunakan alat bantu apapun. Fakta yang kompleks,
memerlukan bantuan alat hitung atau suatu komputer. Fakta berikut ini tidak
memerlukan alat bantu apapun untuk membuktikannya. Tetapi ini semua mengacu
pada teks Arab Qur’an (bukan
tafsir/terjemahan) :
- Ayat yang pertama dari surah
pertama (1:1), adalah “Basmalah”, terdiri dari 19 huruf.
- Qur’an terdiri
dari 114 surah, yang mana adalah 19 x 6.
- Total banyaknya ayat di dalam
Qur’an adalah
6346, atau 19 x 334. Terdiri atas 6234 ayat yang bernomor & 112 ayat
tidak bernomor (Basmalah), 6234+112 = 6346. Dapat diambil sebagai catatan
bahwa 6+3+4+6 = 19.
- Basmalah terjadi 114 kali,
disamping ketidakhadirannya yang menarik perhatian dari Surah 9 (terjadi
dua kali di dalam Surah 27), dan 114 = 19 x 6.
- Dari Basmalah yang hilang pada
Surah 9 lalu terletak Basmalah ekstra pada Surah 27, berada tepat 19
surah.
- Hal ini diikuti dengan total
penjumlahan nomor-nomor surah dari 9 sampai 27 (9+10+11+12+...+26+27)
adalah 342, atau 19 x 18.
- Total ini (342) juga sama dengan
banyaknya kata diantara kedua Basmalah Surah 27, dan
342 = 19 x 18.
- Wahyu pertama yang terkenal (96 : 1-5)
terdiri dari 19 kata.
- 19 kata dari wahyu yang pertama
ini, terdiri dari 76 huruf. 19 x 4.
- Surah 96, urutan pertama yang
menurut urutan waktu, terdiri dari 19 ayat.
- Kronologi surah yang pertama
ditempatkan pada puncak dari 19 surah terakhir.
- Surah 96 terdiri dari 304 huruf
Arab, dan 304 = 19 x 16.
- Wahyu yang terakhir (Surah 110)
terdiri dari 19 kata.
- Ayat yang pertama dari wahyu
yang terakhir (110 : 1) terdiri
dari 19 huruf.
- 14 huruf Arab yang berbeda,
perbedaan 14 bentuk huruf tersebut diatur sebagai “Inisial Qur’an”
(seperti A.L.M. di 2:1), dan awalan pada 29 surah lainnya. Nomor-nomor ini
jika dijumlahkan maka 14+14+29 = 57 = 19 x 3.
- Total dari nomor 29 surah dimana
inisial Qur’an muncul
adalah 2+3+7+...+50+68 = 822, dan 822+14 (14 bentuk inisial) sama dengan
836, atau 19 x 44.
- Antara inisial surah pertama
(Surah 2) dan inisial surah yang terakhir (Surah 68) terdapat 18. 38 surah
yang tidak berinisial. Bila dihitung maka 38 = 19 x 2.
- Antara surah berinisial yang
pertama dan yang terakhir, ada 19 pasang surah berselang-seling,
“berinisial” dan “tak berinisial”.
- Qur’an
menyebutkan 30 angka-angka yang berbeda : 1, 2, 3,
4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 19, 20, 30, 40, 50, 60, 70, 80, 99, 100,
200, 300, 1000, 2000, 3000, 5000, 50.000, & 100.000. Penjumlahan dari
angka-angka ini adalah 162146, dimana sama dengan 19 x 8534.
Ini
adalah suatu ringkasan dari fakta yang sederhana. Fakta yang kompleks ini menghitung
Inisial Qur’an berdasarkan
huruf-huruf seperti di ayat 1/2 dari surat-surat : Al Baqarah ”A.L.M “, Ali
Imran “A.L.M”, Al A’raaf “A.L.M.S”,…….. Az Zukhruf “H.M.” Dengan bantuan komputer semuanya bisa dihitung
terbagi dengan angka 19.
Salah
satu contoh : Q = Qaaf = قَ
Frekuensi
munculnya “Q” dalam Surah “Qaaf” (Surah 50) adalah 57, 19x3. Huruf “Q” terjadi pada surah
berinisial Q lainnya (Surah 42) sama persis banyaknya, 57.
Total
kejadian huruf “Q” di dalam kedua surah yang berinisial Q adalah 114, sama
dengan banyaknya surah di dalam Qur’an.
Kata
“Qur’an” disebutkan
di dalam Qur’an sebanyak 57
kali.
Uraian
dari Qur’an sebagai
“Majiid” (Agung) dihubungkan dengan frekuensi kejadian huruf “Q” pada setiap
surah yang berinisial Q. Kata “Majiid” mempunyai suatu nilai gematrikal 57.
Surah
42 terdiri dari 53 ayat, dan 42+53 adalah 95, atau 19x5.
Surah
50 terdiri dari 45 ayat, dan 50+45 adalah 95, atau 19x5.
Banyaknya
Q dalam semua ayat bernomor “19” sepanjang seluruh isi Qur’an adalah 76, 19x4.
Dari
ini kita mengetahui mukjizat
terbesar Qur’an, ini adalah suatu komposisi matematika
melebihi kemampuan manusia super sekalipun,
dan bahwa tidak ada yang
dapat meniru Qur’an, seperti
kita ketahui di Surat Hud ayat 13 :
“Muhammad
telah membuat-buat Al Qur’an
itu”, Katakanlah : “Datangkanlah sepuluh surat-surat yang dibuat-buat
menyamainya, dan panggillah orang-orang yang kamu sanggup (memanggilnya) selain
Allah, jika kamu memang orang-orang yang benar.”
Surat
Al-Kahf ayat 109 :
Katakanlah
: “kalau
sekiranya lautan menjadi tinta untuk kalimat-kalimat
Tuhanku, sungguh habislah lautan itu sebelum habis kalimat-kalimat Tuhanku,
meskipun kami datangkan tambahan sebanyak itu.”
Surat
Luqman ayat 27 :
Dan
seandainya pohon-pohon di bumi menjadi pena dan laut menjadi tinta, ditambahkan
kepadanya tujuh laut (lagi) sesudah (kering)nya, niscaya tidak akan habis-habisnya
kalimat Allah. Sesungguhnya
Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.
Sebagai
tambahan :
Matahari,
bulan dan bumi menjadi dalam satu garis dalam posisi yang relatif sama satu
kali setiap 19 tahun (lihat
ENCYCLOPAEDIA JUDAICA di bawah
“calendar”).
Langman’s Medical Embryology, oleh T.W.
Sadler, telah digunakan sebagai buku panduan dikebanyakan sekolah kedokteran di
USA. Pada halaman 88 edisi kelima, kami membaca keterangan berikut : “Pada masa yang umum dari
kehamilan, istilah penuh bagi janin dianggap sebagai 280 hari ataupun 40 minggu
selepas menstruasi terakhir, atau lebih tepatnya, 266 hari atau 38 minggu
selepas pembuahan”. Nomor 266 dan 38 keduanya merupakan kelipatan 19.
Komet
Halley, sebuah fenomena suci yang nyata, mengunjungi sistem tata surya kita
setiap 76 tahun, 19x4.
Itu
hanyalah sekelumit dari sekian banyak fakta kebenaran Al-Qur'an yang bisa diungkap secara
ilmiah. Dibilang sekelumit, karena ini hanya berupa kebenaran yang berhubungan
dengan angka dan konsistensi bilangan ayat dan surat dalam Al-Qur'an. Sedangkan kebenaran besar
yang langsung berhubungan dengan ayat-ayat kauniyah (alam semesta) sudah banyak
diungkap oleh para ahli fisika dan kimia.
Komposisi
matematika yang sudah demikian rincinya itulah yang menyebabkan Al-Qur’an terpelihara dari kusut masai dan
carut marutnya perubahan. Inilah juga
yang menyebabkan para penghafal Qur’an senantiasa bertambah. Bandingkan dengan
kitab suci lain “Adakah para penghafalnya,
meskipun 2 halaman?”
Gaya
bahasanya tidak akan pernah berubah
sejak Al-Qur’an dibukukan, sama dari penjuru timur
hingga ke barat. Isinya tidak
akan pernah habis untuk digali dan didengarkan, tidak mudah basi seperti surat
kabar.
Sumber : tidak
diketahui