Teori
Darwin memang menyesatkan, bagaimana mungkin, Homo Erectus yang selama
1.000.000 tahun (1,5 juta SM - 500.000 SM), tidak mengalami perubahan yang
berarti. Akan Tetapi hanya dalam tempo 200.000 tahun, mengalami perubahan yang
drastis, menjadi manusia/Homo Sapiens (500.000 SM - 300.000 SM).
Sesungguhnya
Adam sebagai manusia pertama bukan sekedar belief system, tetapi juga dapat
dibuktikan secara science. Ilmuwan terlalu mengagung-agungkan
Teori Darwin, yang terbukti telah keliru. Melalui rekaman fosil, didapat
informasi :
- Salamander 125 juta tahun yang
lalu, tidak mengalami perubahan yang berarti, struktur tubuhnya mirip
dengan Salamander sekarang.
- Kodok 50 juta tahun yang lalu,
sama persis dengan kodok masa kini.
- Kepiting 23 juta tahun yang
lalu, mirip dengan kepiting sekarang.
- Udang yang hidup 250 juta dan 70
juta tahun silam sama dengan yang hidup di zaman kita. Udang yang tetap
tak berubah selama jutaan tahun menunjukkan bahwa evolusi tidak pernah
terjadi.
Perlu
dipahami bahwa Homo Erectus adalah
mamalia yang telah punah 500.000 tahun yang lalu. Jenis ini memiliki kemampuan
berbudaya yang sangat terbatas, selama 1.000.000 tahun.
Adam
dan Bakkah
Adam
dan Hawa, yang diyakini sebagai leluhur umat manusia, kemunculannya telah ada
sebelum 200.000 tahun yang lalu. Komunitas manusia pertama, bermula di Bakkah
(QS.3:96), dimana mula-mula tempat peribadatan didirikan.
Bakkah
(Mekkah), yang
disebut juga sebagai Ummul Qura/Ibu Negeri (QS.42:7), sesungguhnya adalah
kampung halaman, bagi seluruh umat manusia sedunia.
Teori
Out Of Africa, menyatakan bahwa Homo
Sapiens berasal dan berevolusi di Afrika. Teori ini didukung oleh penemuan Homo Sapiens tertua, yang berusia
195.000 tahun, di dekat Sungai Omo, Ethiopia (Afrika Timur).
Teori
Out Of Africa, tidak sepenuhnya benar, karena manusia-manusia di Afrika,
sesungguhnya berasal dari Bakkah, yang lokasinya tidak seberapa jauh dari
Ethiopia (Afrika Timur).
Nabi
Adam Muncul Sesudah 6.000 SM?
Adanya
pendapat yang menyatakan, kemunculan Nabi Adam pada sekitar tahun 4.004 SM (pendapat Uskup Irlandia, James
Ussher, yang didasarkan kepada keterangan dari Bible) dan 5.411 SM (pendapat seorang Ahli Sejarah
Yahudi, Josephus), jelas sangat bertentangan dengan fakta-fakta ilmiah.
Berdasarkan
fakta sejarah, di India pada 6.000 SM - 7.000 SM, sudah ada Peradaban Lembah Sungai
Indus. Di Iran pada 7.000 SM,
manusia telah mengenal alumunium. Di Cina
pada 7.000 SM, manusia
sudah mengenal bercocok tanam. Dan di Indonesia, tahun 6.000 SM, Barus telah didiami manusia.
Nabi
Adam Manusia Berbudaya
Nabi
Adam adalah manusia super genius. Karena beliau berhasil mempresentasikan keadaan
alam semesta dihadapan Allah. Kecerdasannya
telah membuat para malaikat terkagum-kagum, dan sujud memuji kebesaran-Nya. (QS.2:30-34)
Nabi
Adam dan masyarakat di Bakkah adalah manusia yang berbudaya, mereka telah
mengenal pakaian dan berkomunikasi dengan bahasa yang santun. Hal ini sangat
jauh dari gambaran, bahwa Nabi Adam adalah manusia primitif, yang berpakaian
sekedarnya dan hanya mengenal kapak batu sebagai alat bantu.
Penjelasan
Tentang Keberadaan Ras “Raksasa”
Biologist
Dr. Shomi Lesser dari Hebrew University mengkalkulasikan, apabila
manusia berasal dari satu leluhur, maka leluhur manusia itu tingginya mesti 90
kaki, karena manusia mengalami penyusutan badan atau genetic bottleneck.
Kalkulasi
Dr. Shlomi bersesuaian dengan isyarat dari Rasullullah 1.400 tahun yang silam, “Nabi
Adam memiliki tinggi 60 Hasta” (Hadits Bukhari Vol.IV No.543). Dimana 60 Hasta = 90 Kaki = 30 Meter.
Penyusutan
badan manusia atau genetic bottleneck, kemungkinan telah terjadi pada generasi
awal Bani Adam. Dimana ada yang menurunkan ras normal, seperti manusia saat
ini, tetapi ada juga yang menurunkan ras “raksasa”. Penyusutan badan selain dipengaruhi
faktor waktu dan turunan, juga dipengaruhi faktor iklim dan makanan.
Hasil
karya manusia-manusia, yang memiliki fisik dan bertubuh raksasa bisa dilihat
pada Piramida Giza di Mesir
(yang tersusun dari 2,3 juta batu,
dengan berat setiap batu 2,5 ton) dan
Kastil Sacsahuaman di Mexico (yang tersusun dari bebatuan, dengan berat antara
100 ton sampai 360 ton). Perlu dipahami, Piramida Giza dibangun jauh sebelum munculnya
Peradaban Sumeria (sekitar 4.000 SM)
dan bencana masa Nabi Nuh (sekitar 13.000 tahun lalu atau 11.000 SM). Para Fir’aun Mesir kuno, hanya menemukan Piramida Purba dan menjadikannya sebagai pemakaman.
Temuan
Arkeologi manusia raksasa ini juga telah berhasil ditemukan di Suriah, Arab
Saudi, Texas USA, Thailand dan di
beberapa tempat lainnya. Namun untuk menanggapi temuan tersebut, perlu
kehati-hatian, karena sebagian ada yang direkayasa, untuk kepentingan pribadi.
Jadi
dapat ditarik sebuah kesimpulan terang, jika bangunan tinggi yang tiada
bandingnya dalam sejarah dan masih misteri, dibuat dan dikerjakan beribu-ribu
tahun silam oleh ras manusia bertubuh raksasa, keturunan Adam dan Hawa.
Sumber : tidak diketahui
No comments:
Post a Comment