Mesir,
Desember 1945 Masehi
Seorang
petani Mesir sedang menggali mencari tanah lunak dan subur di dekat Desa Nag
Hamadi, Hulu sungai Nil menemukan sebuah bejana dari tanah liat merah. Berisi
Tiga Belas naskah kuno, gulungan dari papirus yang terikat dengan kulit.
Tidak
menyadari betapa pentingnya naskah kuno tersebut, sempat digunakan beberapa
naskah sebagai kayu api. Sampai akhirnya ia melihat ada yang menarik dari
naskah-naskah tersebut. Sehingga kemudian diselundupkan ke Mesir dan dijual di
pasar gelap.
Abad
Modern, Menginjak Abad ke 20 Masehi
Para
pakar modern barat menetapkan gulungan papirus kuno dari Nag Hamadi merupakan
koleksi naskah Biblikal, sebuah simpanan yang amat sangat berharga dari
dokumen-dokumen Kristen pertama. Beberapa diantaranya dapat disejajarkan dengan
Injil.
Para
pakar modern juga menetapkan, gulungan papirus kuno dari Nag Hamadi yang
ditemukan kembali merupakan naskah kuno asli, berasal dari tahun 150 Masehi,
salah satu diantaranya memuat materi yang bahkan lebih tua dari yang terkandung
dalam Alkitab Perjanjian Baru. Mereka kemudian menyebutnya dengan “The Nag
Hammadi Scroll“.
Dalam
salah satu naskah Nag Hammadi yang berjudul “The Second Treatise Of Great Seth“
(Perjanjian Kedua Seth yang Agung), menggambarkan Isa, tepat persis seperti
dalam buku Basilides.
Kembali
ke tahun 120 - 130 Masehi
Basilides,
seorang cendekia dari Alexandria, seorang yang paham benar Kitab Suci Ibrani
dan Injil Kristen. Juga ahli dalam pemikiran Mesir dan Hellenistik. Basilides
telah menulis sekurangnya dua puluh empat komentar terhadap Injil. Diantaranya
mengatakan bahwa Penyaliban itu palsu, sehingga Isa tidak mati di tiang salib,
dan bahwa seorang pengganti - Simon dari
Cyrene, telah menggantikan Isa.
Al-Qur’an Abad ke 7 Masehi
Q.S.
4 : 157 : “dan karena ucapan mereka : “Sesunggguhnya kami telah membunuh Al
Masih, Isa Putra Maryam, rasul Allah, padahal mereka tidak membunuhnya dan
tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan
dengan Isa bagi mereka. Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham tentang
(pembunuhan) Isa, benar-benar dalam keragu-raguan tentang yang dibunuh itu.
Mereka tidak mempunyai keyakinan tentang siapa yang dibunuh itu, kecuali
mengikuti persangkaan belaka, mereka tidak pula yakin bahwa yang mereka bunuh
itu adalah Isa.”
The
Second Treatise Of Great Seth
The
Second Treatise Of Great Seth (Perjanjian Kedua Seth Yang Agung) merupakan
salah satu dokumen naskah kuno dari Gulungan Nag Hammadi yang tidak bertanggal.
Dalam dokumen tersebut digambarkan Isa selamat dari kematian di tiang salib
karena digantikan oleh seseorang.
Dalam
kutipan berikut (dari naskah tersebut), Isa berbicara dengan orang pertama
secara langsung :
“Aku
tidak akan kalah seperti yang mereka rencanakan. Dan hanya berpura-pura mati, tidak
benar-benar mati, kalau tidak begitu mereka akan mempermalukanku. Mereka berpikir apa yang telah
terjadi padaku, kematianku, adalah kesalahan mereka karena yang mereka paku
hingga mati adalah orang-orang mereka sendiri. Sedang yang lainnya, ayah mereka,
yang minum pundi-pundi empedu dan
cuka, itu bukan aku. Mereka memukulku dengan alang-alang, itu adalah orang
lain, yaitu Simon, yang memanggul
salib pada bahunya. Mereka mengenakan mahkota duri juga kepada orang lain. Dan aku mentertawakan ketidaktahuan
mereka.”
Sumber :
tidak diketahui
No comments:
Post a Comment