Wednesday, June 26, 2013

Wujud Asli Dajjal Terlihat Oleh Seorang Lelaki


Sebuah hadist menerangkan, bahwa pada suatu hari sehabis shalat berjama’ah, Nabi Muhammad SAW menahan para sahabat dan berkata : “Tamim Dari, seorang Kristian yang memeluk Islam, ia menceritakan kepadaku tentang Dajjal, yang cocok dengan apa yang pernah aku ceritakan kepada kamu”.

Lalu beliau menceritakan pengalaman Tamim Dari :
“Pada suatu hari ia berlayar dengan beberapa orang dari kabilah Lakhm dan Judham. Setelah berlayar sebulan lamanya, mereka mendarat di sebuah pulau, dimana mereka berjumpa untuk pertama kali dengan seekor makhluk yang aneh, yang menamakan dirinya Jassasah (makna aslinya mata-mata). Jassasah memberitahukan kepada mereka tentang seorang laki-laki yang tinggal dalam gereja. Kemudian mereka mengunjungi orang itu dalam gereja, yang nampak seperti raksasa, yang tangannya diikat pada lehernya, dan kakinya diikat dengan rantai, dari lutut hingga mata kaki. Mereka bercakap-cakap dengan orang ini, yang tiba-tiba ia bertanya kepada mereka tentang Nabi SAW, dan ia mengakhiri percakapannya dengan ucapan : ‘Aku adalah Masihid Dajjal, dan aku berharap semoga aku segera dibebaskan, lalu aku dapat menjelajahi seluruh dunia, kecuali Mekkah dan Madinah“.

Satu hal yang sudah pasti ialah bahwa seluruh cerita ini bukanlah kejadian biasa, melainkan sebuah vision (ru’yah). Adapun bukti bahwa kejadian itu terjadi dalam ru’yah ialah adanya kenyataan bahwa Dajjal bertanya kepada mereka : “Ceritakanlah kepadaku tentang Nabi bangsa Ummi (bangsa Arab), apakah yang ia kerjakan.

Pertanyaan Dajjal dijawab mereka : “Beliau meninggalkan Mekkah dan sampai di Madinah”. Dalam Hadist lain, Dajjal diriwayatkan bertanya : “Orang ini yang muncul di antara kamu, apakah yang ia kerjakan?” (Kanzul-Ummal jilid VII, hal 2024).

Bagaimana mungkin Dajjal tahu bahwa Nabi bangsa Arab telah muncul? Apakah Dajjal telah menerima wahyu? Sudah barang tentu tidak, dan pula tak mungkin bahwa ini adalah perkara terkaan.

Kejadian-kejadian lain yang diceritakan dalam hadist ini, semuanya menguatkan pendapat bahwa ini terjadi dalam ru’yah. Misalnya, siapakah yang mengikat tangan Dajjal pada lehernya? Siapakah yang mengikat kakinya dengan rantai? Bolehkah kami mengira bahwa Dajjal dilahirkan dalam keadaan demikian? Mengapa Jassasah tidak melepas rantai Dajjal? Segala persoalan yang rumit ini hanya dapat dipecahkan apabila kami menganggap ceritra ini berasal dari ru’yah Tamim Dari.

Segala sesuatu yang diketahui oleh Nabi yang berhubungan dengan masalah ini juga berlandaskan ru’yah. Allah tak pernah membawa beliau ke sebuah pulau, dan menyuruh beliau melihat Dajjal dengan mata kepala sendiri. Sebaliknya, hanya melalui ru’yah sajalah, beliau melihat sifat-sifat Dajjal. Beliau menyajikan ru’yah Tamim Dari ini, sekadar untuk memperkuat apa yang diketahui oleh beliau dalam ru’yah, sebagaimana beliau menceritakan juga impian para sahabat lainnya. Hadist ini memberi petunjuk kepada kita, di mana tempat tinggal Dajjal :
Ø  Ia tinggal di sebuah pulau.
Ø  Letak pulau ini sejauh satu bulan pelayaran dari Syria.

Masih ada satu lagi yang orang dapat ketahui dari Hadist ini, yakni bahwa pada zaman Nabi Muhammad sudah ada Dajjal, tetapi ia belum diizinkan keluar.

Dua catatan tersebut di atas memberi petunjuk seterang-terangnya akan tempat tinggal Dajjal. Sudah terang bahwa Eropa didiami pula oleh bangsa-bangsa lain, tetapi bangsa Inggris mempunyai kekuasaan dan kebesaran yang tak pernah jatuh di tangan bangsa lain di benua itu. Itulah sebabnya mengapa benua barat disebutkan secara khusus sebagai tempat tinggal Dajjal.


Sumber : tidak diketahui

Tuesday, June 25, 2013

Wajah Istri Fir'aun Yang Cantik

Para ahli pertama kali memindai patung ini pada tahun 1992, namun kini hasil yang lebih terperinci dapat diperoleh berkat kemajuan teknologi, ujar Alexander Huppertz, direktur Imaging Science Institute di Berlin.

Gambaran baru ini menunjukkan bahwa wajah tersembunyi Nefertiti hasilnya jauh lebih realistis dengan ditemui sejumlah lekukan di sudut bibir (atas, bawah dan kiri) serta pipi dan tonjolan di hidungnya.


“Alat pemindai CT mampu menampilkan sisi dalam wajah yang tidak hanya bentuk yang tidak bisa dilihat oleh kasat mata akan tetapi ia diperkaya dengan seni berkualitas tinggi,” jelas Huppertz.

Di lapisan plester semen terakhir (atas, kiri bagian atas) dari patung itu, Thutmose ternyata ingin melicinkan kedutan dan benjolan hidung sang ratu, mungkin untuk memantulkan ciri khas era saat itu, tambah Huppertz, yang penelitiannya dituangkan di Jurnal Radiologi edisi April.

Nefertiti adalah permaisuri agung (atau istri utama) dari Fir’aun Amenhotep IV (kemudian bergelar Akhenaten) dan merupakan ibu mertua dan mungkin ibu tiri dari Firaun Tutankhamun.

Ia juga kemungkinan memerintah kerajaan dalam waktu singkat dengan nama Neferneferuaten-Nefertiti setelah suaminya meninggal dan sebelum bertahtanya Tutankhamun.


Sumber : tidak diketahui

Monday, June 24, 2013

Usia Dunia Tertulis Dalam Al Qur'an


Ada yang mencoba menghitung umur semesta. Namun, bukan melalui penelitian selama bertahun-tahun, akan tetapi hanya cukup dengan beberapa ayat di dalam Al-Qur’an. Hasilnya umur semesta diperoleh angka 18,26 milyar tahun.

Perhitungannya :
  1. Berdasarkan informasi Al-Qur’an, keberadaan alam dunia tidak lebih dari 1 hari. Ini termuat dalam Q.S. Tha Ha ayat 104.
“Kami lebih mengetahui apa yang akan mereka katakan, ketika orang yang paling lurus jalannya mengatakan, ‘Kami tinggal (di dunia) tidak lebih dari sehari saja’.”

  1. Sehari langit sama artinya dengan 1.000 tahun perhitungan manusia. Dijelaskan dalam Q.S. Al Hajj ayat 47.
“Dan mereka meminta kepadamu (Muhammad) agar adzab itu disegerakan, padahal Allah tidak akan menyalahi janji-Nya. Dan sesungguhnya di sisi Tuhanmu adalah seperti seribu tahun menurut perhitunganmu.”

  1. Sehari kadarnya 50.000 tahun yang termuat dalam Q.S. Ma’arij ayat 4.
“Para malaikat dan Jibril naik, (menghadap) kepada Tuhan, dalam sehari setara dengan lima puluh ribu tahun.”

Bila 1 tahun manusia adalah 365,2422 hari, maka sehari langit diperoleh :
365,2422 x 50.000 x 1.000 x 1 diperoleh 18,26 milyar tahun.

Sebuah perhitungan matematika yang sangat canggih. Ternyata paparan itu dibuktikan oleh pendapat Moh. Asadi dalam bukunya The Grand Unifying Theory of Everything. Dia menyatakan kalau umur alam semesta itu 17 - 20 milyar tahun. Sementara, Profesor Jean Claude Batelere bilang kalau umur semesta itu kisarannya ada di 18 milyar tahun. Terus ditambah dengan teori NASA yang mengeluarkan data umur semesta itu ada di kisaran 12 - 18 milyar tahun.

Para ilmuwan dengan segala peralatan canggihnya dan ilmu tingginya berusaha menguak berapa umur semesta, ternyata sebenarnya di dalam Al-Qur’an sudah tertera dengan begitu jelasnya tentang misteri itu. Apakah anda percaya dengan semua perhitungan di atas?


Sumber : tidak diketahui

Sunday, June 23, 2013

Tidak Ada Yang Sebanding Dengan Al Qur'an


Al-Quran ditandai oleh suatu fenomena unik yang tidak pernah ditemukan dalam buku karangan manusia manapun. Setiap unsur Quran terdiri atas komposisi matematika, unsur-unsur tersebut meliputi : surah, ayat, kata, banyaknya huruf-huruf tertentu, banyaknya kata dari urutan yang sama, nomor dan variasi tentang nama Tuhan, ejaan yang unik dari kata-kata tertentu, ketiadaan atau perubahan yang disengaja dari surat tertentu di dalam kata-kata tertentu, dan banyak lagi unsur-unsur Quran di samping isinya.

Untuk pertama kali dan terakhir di dalam sejarah, dimana kita mempunyai suatu kitab yang berisi firman-firman Allah yang diturunkan lewat malaikat Jibril (ruhul kuddus). Untuk nabi yang ummi (buta huruf) untuk bukan hanya umat Yahudi sebagaimana Nabi Isa AS, melainkan untuk seluruh umat manusia. Kebutahurufan Nabi Muhammad otomatis menjawab tuduhan bahwa Nabi Muhammad adalah mengarang-ngarang cerita. Suatu komposisi matematika melebihi kemampuan manusia super sekalipun.

Pada Al-Quran itu sendiri, persandian matematika Quran terbentang dari yang sangat sederhana, hingga yang sangat kompleks. Fakta yang sederhana, kita dapat memastikan tanpa menggunakan alat bantu apapun. Fakta yang kompleks, memerlukan bantuan alat hitung atau suatu komputer. Fakta berikut ini tidak memerlukan alat bantu apapun untuk membuktikannya. Tetapi ini semua mengacu pada teks Arab Quran (bukan tafsir/terjemahan) :
  1. Ayat yang pertama dari surah pertama (1:1), adalah “Basmalah”, terdiri dari 19 huruf.
  2. Quran terdiri dari 114 surah, yang mana adalah 19 x 6.
  3. Total banyaknya ayat di dalam Quran adalah 6346, atau 19 x 334. Terdiri atas 6234 ayat yang bernomor & 112 ayat tidak bernomor (Basmalah), 6234+112 = 6346. Dapat diambil sebagai catatan bahwa 6+3+4+6 = 19.
  4. Basmalah terjadi 114 kali, disamping ketidakhadirannya yang menarik perhatian dari Surah 9 (terjadi dua kali di dalam Surah 27), dan 114 = 19 x 6.
  5. Dari Basmalah yang hilang pada Surah 9 lalu terletak Basmalah ekstra pada Surah 27, berada tepat 19 surah.
  6. Hal ini diikuti dengan total penjumlahan nomor-nomor surah dari 9 sampai 27 (9+10+11+12+...+26+27) adalah 342, atau 19 x 18.
  7. Total ini (342) juga sama dengan banyaknya kata diantara kedua Basmalah Surah 27, dan 342 = 19 x 18.
  8. Wahyu pertama yang terkenal (96 : 1-5) terdiri dari 19 kata.
  9. 19 kata dari wahyu yang pertama ini, terdiri dari 76 huruf. 19 x 4.
  10. Surah 96, urutan pertama yang menurut urutan waktu, terdiri dari 19 ayat.
  11. Kronologi surah yang pertama ditempatkan pada puncak dari 19 surah terakhir.
  12. Surah 96 terdiri dari 304 huruf Arab, dan 304 = 19 x 16.
  13. Wahyu yang terakhir (Surah 110) terdiri dari 19 kata.
  14. Ayat yang pertama dari wahyu yang terakhir (110 : 1) terdiri dari 19 huruf.
  15. 14 huruf Arab yang berbeda, perbedaan 14 bentuk huruf tersebut diatur sebagai “Inisial Quran” (seperti A.L.M. di 2:1), dan awalan pada 29 surah lainnya. Nomor-nomor ini jika dijumlahkan maka 14+14+29 = 57 = 19 x 3.
  16. Total dari nomor 29 surah dimana inisial Quran muncul adalah 2+3+7+...+50+68 = 822, dan 822+14 (14 bentuk inisial) sama dengan 836, atau 19 x 44.
  17. Antara inisial surah pertama (Surah 2) dan inisial surah yang terakhir (Surah 68) terdapat 18. 38 surah yang tidak berinisial. Bila dihitung maka 38 = 19 x 2.
  18. Antara surah berinisial yang pertama dan yang terakhir, ada 19 pasang surah berselang-seling, “berinisial” dan “tak berinisial”.
  19. Quran menyebutkan 30 angka-angka yang berbeda : 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 19, 20, 30, 40, 50, 60, 70, 80, 99, 100, 200, 300, 1000, 2000, 3000, 5000, 50.000, & 100.000. Penjumlahan dari angka-angka ini adalah 162146, dimana sama dengan 19 x 8534.
Ini adalah suatu ringkasan dari fakta yang sederhana. Fakta yang kompleks ini menghitung Inisial Quran berdasarkan huruf-huruf seperti di ayat 1/2 dari surat-surat : Al Baqarah ”A.L.M “, Ali Imran “A.L.M”, Al A’raaf “A.L.M.S”,…….. Az Zukhruf “H.M.” Dengan bantuan komputer semuanya bisa dihitung terbagi dengan angka 19.

Salah satu contoh : Q = Qaaf = قَ
Frekuensi munculnya “Q” dalam Surah “Qaaf” (Surah 50) adalah 57, 19x3. Huruf “Q” terjadi pada surah berinisial Q lainnya (Surah 42) sama persis banyaknya, 57.
Total kejadian huruf “Q” di dalam kedua surah yang berinisial Q adalah 114, sama dengan banyaknya surah di dalam Quran.
Kata “Quran” disebutkan di dalam Quran sebanyak 57 kali.

Uraian dari Quran sebagai “Majiid” (Agung) dihubungkan dengan frekuensi kejadian huruf “Q” pada setiap surah yang berinisial Q. Kata “Majiid” mempunyai suatu nilai gematrikal 57.
Surah 42 terdiri dari 53 ayat, dan 42+53 adalah 95, atau 19x5.
Surah 50 terdiri dari 45 ayat, dan 50+45 adalah 95, atau 19x5.
Banyaknya Q dalam semua ayat bernomor “19” sepanjang seluruh isi Quran adalah 76, 19x4.

Dari ini kita mengetahui mukjizat terbesar Quran, ini adalah suatu komposisi matematika melebihi kemampuan manusia super sekalipun, dan bahwa tidak ada yang dapat meniru Quran, seperti kita ketahui di Surat Hud ayat 13 :
“Muhammad telah membuat-buat Al Qur’an itu”, Katakanlah : “Datangkanlah sepuluh surat-surat yang dibuat-buat menyamainya, dan panggillah orang-orang yang kamu sanggup (memanggilnya) selain Allah, jika kamu memang orang-orang yang benar.

Surat Al-Kahf ayat 109 :
Katakanlah : “kalau sekiranya lautan menjadi tinta untuk kalimat-kalimat Tuhanku, sungguh habislah lautan itu sebelum habis kalimat-kalimat Tuhanku, meskipun kami datangkan tambahan sebanyak itu.

Surat Luqman ayat 27 :
Dan seandainya pohon-pohon di bumi menjadi pena dan laut menjadi tinta, ditambahkan kepadanya tujuh laut (lagi) sesudah (kering)nya, niscaya tidak akan habis-habisnya kalimat Allah. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.

Sebagai tambahan :
Matahari, bulan dan bumi menjadi dalam satu garis dalam posisi yang relatif sama satu kali setiap 19 tahun (lihat ENCYCLOPAEDIA JUDAICA di bawah “calendar”).

Langmans Medical Embryology, oleh T.W. Sadler, telah digunakan sebagai buku panduan dikebanyakan sekolah kedokteran di USA. Pada halaman 88 edisi kelima, kami membaca keterangan berikut : “Pada masa yang umum dari kehamilan, istilah penuh bagi janin dianggap sebagai 280 hari ataupun 40 minggu selepas menstruasi terakhir, atau lebih tepatnya, 266 hari atau 38 minggu selepas pembuahan”. Nomor 266 dan 38 keduanya merupakan kelipatan 19.

Komet Halley, sebuah fenomena suci yang nyata, mengunjungi sistem tata surya kita setiap 76 tahun, 19x4.

Itu hanyalah sekelumit dari sekian banyak fakta kebenaran Al-Qur'an yang bisa diungkap secara ilmiah. Dibilang sekelumit, karena ini hanya berupa kebenaran yang berhubungan dengan angka dan konsistensi bilangan ayat dan surat dalam Al-Qur'an. Sedangkan kebenaran besar yang langsung berhubungan dengan ayat-ayat kauniyah (alam semesta) sudah banyak diungkap oleh para ahli fisika dan kimia.

Komposisi matematika yang sudah demikian rincinya itulah yang menyebabkan Al-Quran terpelihara dari kusut masai dan carut marutnya perubahan. Inilah juga yang menyebabkan para penghafal Quran senantiasa bertambah. Bandingkan dengan kitab suci lain Adakah para penghafalnya, meskipun 2 halaman?”

Gaya bahasanya tidak akan pernah berubah sejak Al-Quran dibukukan, sama dari penjuru timur hingga ke barat. Isinya tidak akan pernah habis untuk digali dan didengarkan, tidak mudah basi seperti surat kabar.


Sumber : tidak diketahui