Wednesday, February 6, 2013

Keberadaan Tabut Sulaiman


Banyak orang masih mencari tabut tersebut hingga saat ini, dan itu dimulai dari Bait Suci yang dibangun Salomo sebagai tempat untuk menyimpan tabut. Tapi kini, tak ada satupun artefak atau batu yang menunjukkan di mana tepatnya tabut itu berdiri di Bukit Bait Suci Yerusalem.

Tembok ratapan yang terkenal, mungkin sekarang merupakan situs suci Yahudi yang berharga. Tembok ini adalah merupakan sisa-sisa Bait Suci kedua yang dibangun berabad-abad setelah tabut itu lenyap. Sebagian penyembah di sini menunggu saatnya penghuni Bukit Bait Suci Dome of the Rock milik Islam hancur. Dan Bait Suci Yahudi ke-3 akan didirikan di tempat tersebut. Inilah salah satu faktor yang menimbulkan perselisihan hebat tanpa henti antara Israel dan Palestina hingga sekarang.

Menurut Perjanijian Lama, tabut itu ditempatkan disana sekitar 955 SM. Tapi, sekitar tahun 620 SM rujukan tentang artefak terpenting dalam agama Yahudi ini berhenti. Lenyap begitu saja dari sejarah. Hanya satu hal saja yang jelas, krisis sebesar bencana internal maupun eksternal yang bisa mengeluarkan tabut itu dari Bait Suci. Krisis pertama yang sesuai dengan hal ini adalah serangan Firaun Mesir bernama Shishak, beberapa puluh tahun setelah Bait itu dibangun. Skenario Shishak inilah yang mengilhami petualangan Indiana Jones di Mesir dalam film Indiana Jones : Raiders of the Lost Ark.

Sumber-sumber Mesir menegaskan bahwa Firaun bernama Sheshonq yang menyerang Israel sekitar tahun 1000 SM, dan membawa banyak harta ke Tanis. Tentu saja pahlawan kita, Indiana Jones menemukan tabut itu di sana sambil dikejar-kejar oleh tentara NAZI. Tapi sayang bagi para penggemar Stephen Spielberg, agaknya jelas Sheshonq tak pernah menguasai kota Yerusalem. Karena ia hanya cukup puas dikirimi setumpuk harta dan upeti agar tidak menyerang Yerusalem. Apakah y`ng disebut sebagai harta dan upeti itu adalah tabut perjanjian? Berapa besar kemungkinannya?

Jawabannya sederhana saja, yaitu tidak. Mustahil mereka sukarela menyerahkan benda tersucinya. Lebih jauh lagi, rujukan bahwa tabut itu masih berada di Bait Suci waktu Paskah Yahudi dimasa pemerintahan Hosea sekitar tahun 620 SM. Tapi 30 tahun kemudian, tahun 587 SM, muncul krisis yang menurut banyak cendekiawan menjelaskan hilangnya tabut tersebut. Kota dan Bait Sucinya diduduki dan dijarah orang Babilonia dipimpin oleh raja terkenal Nebukadnezar. Nampaknya tabut itu dibawa oleh para tentara Babilonia. Tapi tunggu dulu, orang Babilonia adalah birokrat dan pencatat yang sangat ahli dan mereka mencatat terperinci segala hal yang diambil dari Bait Suci. Satu benda yang jelas tak tercatat yaitu Tabut Perjanjian, benda utama di Bait Suci. Orang Babilonia tak mencatatkannya diantara barang-barang jarahan karena benda itu sudah tidak ada disana. Jadi, dimanakah tabut itu?

Mungkin tak ada seorangpun yang mengetahui dimana saat ini benda itu berada. Namun, ada harapan kritis bagi semua yang percaya bahwa tabut itu masih ada di dunia dan belum hancur. Mungkin ada seseorang yang cukup cerdik menyelundupkan tabut itu keluar dari Bait sebelum bahaya menjadi krisis.


Sumber : tidak diketahui

No comments:

Post a Comment